Monday, September 14, 2009

Pesimis vs Optimis

Optimis dan pesimis. Saya rasa itu adalah hal yang umum dimiliki semua orang, dan keduanya memiliki sifat yang berlawanan.


Sering kali orang beranggapan bahwa sifat optimis itu baik karena dengan bersikap optimis, kita dapat berjuang dengan sepenuhnya tanpa gentar, sedangkan, berkebalikan dengan sikap optimis, pesimis, sering pula orang beranggapan bahwa seseorang yang bersifat pesimis adalah seorang yang kalah sebelum bertanding, karena ia hanya memikirkan segala sesuatu dengan negatif.

Pandangan ini memang ada benarnya, namun, tidak selamanya pandangan tersebut benar. Sifat pesimis itu ada baiknya dikembangkan!

Ada kalanya optimisme bersifat menghancurkan. Contohnya, seseorang sudah begitu yakin akan mendapat nilai bagus di ulangan/ujiannya, ia merasa bisa dan yakin akan hasil pekerjaannya, namun jika didapatinya nilai nya mengecewakan, ada kemungkinan ia akan jatuh, dan sulit untuk bangkit, sedangkan orang yang pesimis dengan catatan ia tetap berjuang semaksimal mungkin, tidak akan mudah hancur.

Dari kasus tersebut terlihat, jika seorang yang optimis, bila ia berhasil ia akan senang, namun, orang yang pesimis, apabila ia berhasil, ia akan sangat senang, karena ia takkan menyangka akan mendapat keberhasilan itu. Sedangkan di kala gagal, optimis dapat menghancurkan, sedangkan orang pesimis ketika mendapati kegagalan tidak akan jatuh sebanyak orang optimis.

Jadi, dapat disimpulkan, pesimis itu baik, asalkan kita tetap berusaha semaksimal mungkin. Karena ada orang bijak berkata:

"Mengapa harus menyerah kalau masih boleh dan bisa pasrah?"
-Joger-

Notes: Pasrah itu juga salah satu ciri pesimisme yang baik untuk diterapkan. xD

No comments:

Post a Comment