Saturday, November 21, 2009

Does love hurt?

Apakah cinta itu menghancurkan/menyakitkan? Pada masa muda, masa remaja, sering kali muda-mudi berkata "aku cinta kamu" dan sebagainya. Apakah "cinta" yang mereka katakan itu cinta sejati? Ataukah kata "cinta" tersebut keluar dari perasaan sementara semata?

Sering kali, saya melihat orang-orang yang hidupnya entah kehidupan sekolah atau pun kehidupan personal di luar sekolah rusak karena urusan cinta-cintaan. yang paling merusak mereka adalah perasaan putus cinta, atau patah hati entah akibat putus dengan pacarnya atau gagal mendapatkan gebetan.


Untuk gebetan, rata-rata dapat diselesaikan dengan segera. Putus dengan pacar? Ada kalanya amat sulit untuk diatasi. Beberapa kenalan penulis adalah orang-orang yang hidupnya sempat goyah (ada yang masih) akibat cinta mereka yang kandas. Yang pasti terlihat dari mereka adalah hilangnya semangat paska putus, kesehatan yang cenderung menurun, serta kesedihan yang mendalam, terutama bagi mereka yang bisa dibilang benar-benar "cinta mati"
Setelah saya pikir, saya renungkan, bisa jadi hal itu terjadi karena mereka masih berada di usia muda. Mereka belum bisa berpikir secara dewasa, berpikiran ke depan. Menurut saya, cinta demikian hanya "cinta" yang lewat, namun berguna untuk membentuk pribadi seseorang. Suatu hari nanti pasti ada cinta sejati yang tulus dan berlandaskan kasih untuk setiap orang. Itu pasti, tanpa seorang pun di dunia ini yang tahu kapan datangnya.

Oh iya, kesimpulannya? "Love" can hurt, even kill someone, but true love will never hurt (in the end).

By the way, gw bukan habis putus cinta atau pun sejenisnya! Cuma ingin menulis hal seperti ini. Maaf kalau terkesan sok tahu. xP

No comments:

Post a Comment