Tuesday, October 27, 2009

Andaikan..

Hidup di kota besar, tempat jutaan orang menanam dan memupuk mimpi. Terlalu banyak pengandaian. Berbagai lika-liku mengenai Indonesia beserta penduduknya.

Andaikan saja orang-orang mau mengantri.

Andaikan para angkot tidak serampangan, pastilah lalu lintas menjadi lebih tertib.
Andaikan para polisi tidak mau kompromi, pastilah orang semakin hati-hati.
Andaikan saja para pejabat tidak korup, pastilah negara menjadi lebih baik.
Andaikan saja jalanan di pedalaman lebih rata, pastilah pengunjung dan perkembangan daerah lebih banyak dan baik.
Andaikan tidak ada urbanisasi, pastilah kota besar menjadi lebih lenggang.
Andaikan bajakan dilarang, pastilah para artis menjadi lebih makmur.
Andaikan orang tidak membuang sampah sembarangan, pastilah segalanya menjadi lebih bersih.
Andaikan orang tidak merokok, pastilah angka kehidupan semakin tua.

Andaikan...

Sedikit dari pengandaian di atas. Namun, pikirkanlah:

Andaikan bajakan dilarang, pastilah sebagian orang menjadi pengangguran.
Andaikan tidak ada urbanisasi, pastilah banyak orang yang dirugikan.
Andaikan tidak ada sekolah dengan tugasnya yang banyak, pastilah para siswa tidak siap menghadapi hidup.
Andaikan para angkot tidak serampangan, pasti, ada beberapa pihak yang terlambat.
Andaikan sampah tidak dibuang sembarangan, kemanakah para pemulung mencari sesuap nasi?
Andaikan orang tidak merokok, darimanakah pegawai perusahaan rokok mendapat penghidupan?

Andaikan, oh andaikan....

Sedikit banyak terinspirasi oleh Imagine - John Lennon

Friday, October 23, 2009

Talking About Organization

Well, belakangan ini, saya terlibat dalam beberapa organisasi kepanitiaan. Dalam blog ini, saya akan bicara secara terbuka dan sebisa mungkin saya tidak menyinggung salah satu tim atau kepanitiaan tersebut secara berlebih.



Dalam beberapa kepanitiaan yang saya jalani, saya merasa bahwa beberapa kepanitiaan tersebut amatlah jauh dari kata baik. Terkadang saya merasa para panitia tersebut tidak terbuka, dan cenderung bekerja sendiri-sendiri, jadi ada banyak saat dimana hanya beberapa orang (dari suatu sie/seksi) dalam kepanitiaan tersebut yang mengetahui perkembangannya. Jadi intinya, ada kepanitiaan yang bersifat tidak transparan pada sesama anggotanya. Padahal, alangkah baiknya jika para anggota mengetahui perkembangan tersebut, sehingga mereka bisa menilai serta mengkritik (ke arah positif) hal yang ada, jadi yang mengetahui perkembangan yang ada hanya orang yang itu-itu saja. Well, kalau untuk urusan acara di lapangan sih, kalau hari H masih lama, amatlah wajar apa bila anggota yang lain tidak mengetahui apa-apa.


Lalu, ada kalanya saya merasa kurangnya komunikasi yang ada antar pihak dalam organisasi kepanitiaan. Hal ini sangatlah vital. Hal yang sangat mungkin terjadi bila kurangnya komunikasi antar anggota adalah adanya anggota yang merasa tidak diperhatikan. Apabila itu terjadi, besar kemungkinan mereka ngambek dan menjadi tidak maksimal dalam bekerja, dan membahayakan misi serta visi yang diusung oleh kepanitiaan tersebut.

Bagaimana bila hal-hal di atas terjadi? Sebagai anggota yang baik, sudah seharusnya kita tetap bersikap profesional, meskipun sampai sakit hati sekali pun. Setelah tujuan panitia tercapai, bolehlah kita bersifat ngambek atau menolak untuk ikut kepanitiaan yang mirip di kemudian hari.

Be Profesional, and Keep in touch!

Jadi, hal yang baik pada setiap kepanitiaan adalah seringnya komunikasi, biasa dalam bentuk rapat gabungan antar seksi. Dan bersikap pro dalam menjalani kepanitiaan tersebut untuk meraih hasil maksimal. Sejauh ini, kepanitiaan terbaik yang saya ikuti, dan masih berjalan adalah kepanitian CrEO. I love you all!

Friday, October 16, 2009

Recycling Facility vs Rubbish Bin

Pertama-tama, saya tidak akan berkoar mengenai recylcing facility atau pun rubbish bin! Recycling Facility, atau biasa disebut tempat pengolahan sampah. Sedangkan rubbish bin adalah tempat sampah.


Kedua hal di atas dapat menjadi simbol atau kiasan saat menggambarkan orang. Orang yang disebut tempat sampah adalah orang yang mampu menjadi tempat curhat yang baik, dan pada "tempat sampah" tersebut, tersimpan berbagai keluhan dari orang lain. Biasanya setiap orang memerlukan "tempat sampah"-nya masing-masing karena para "tempat sampah" tersebut dapat membantu mereka.



Menjadi "tempat sampah" itu baik, tapi ada yang lebih baik lagi, yaitu menjadi tempat pengolahan sampah. Mengapa? Seorang "tempat pengolahan sampah" adalah seorang yang tidak hanya menampung keluhan atau curahan hati orang lain, namun belajar dari hal-hal yang diutarakan orang lain. Bila seseorang menjadi "tempat pengolahan sampah", besar kemungkinan dia menjadi lebih dewasa, dan mungkin orang lain yang biasa menjadikannya "tempat sampah" akan merasakan feedback yang lebih baik.


Jadi, alangkah baiknya bila seseorang tidak sekedar menjadi "tempat sampah". Jadilah "tempat pengolahan sampah" dan jadilah dewasa!

Saturday, October 10, 2009

I SPIT on this blog!

Kata orang, kalau mau ngeblog, tulislah perasaan paling kuat yang sedang kamu rasakan. Well, saya lagi...Kesal! Jika dikatakan kesal sekali, ya. Tapi sudah tidak begitu sih.

Kesal karena teman-teman yang berubah, meskipun harus saya akui bahwa perubahan itu ada dan tidak dapat dielakkan. Betapa naifnya seseorang jika berharap segala sesuatu "stay on the spot" selamanya. Dan sedihnya, sayalah orang yang naif tersebut.

Kesal pula pada diri sendiri yang masih belum memperbaiki kesalahan-kesalahan serta memperbaiki sifat-sifat buruk saya. Saya masih ingat dengan cukup jelas, bagaimana seorang perempuan menasihatiku, dan sampai sekarang aku masih belum juga berkembang ke arah yang lebih baik!

Kesal pada sebuah kesalahan fatal yang pernah kubuat di masa lalu. Andaikan hal itu tidak kulakukan.

Damn!

A friend of mine once told me, "have fun with your own world!".
now, i'm gonna say the very same thing to HIM, while i'm going to have fun with my own worlds.

Crap, I think I'm a little bit mad. Calm down, can I?

Monday, October 5, 2009

Something To Unite Us

There are things to unite people. No matter how good or how bad it is, that uniting things, are exist. I'm gonna speak, reflecting on what I saw today at school.


Topics, are one of the best things to unite people! You might not know who in the world he/she was, but soon after you realize that you have or you like something in common, you might be friend with him/her.

It doesn't happen always, but usually it is! For example, a friend of mine who likely to speak to others classmate (she only talks to her close friends only in class) now is starting to blend with them. Because of what? K-Pop! Can't you imagine that?

For boys, usually things to unite them are topics around football (soccer) or basketball.

Things to unite them may be funny or unrealistic, but it really unite them!
So? United We Stand!

Thursday, October 1, 2009

2 Oktober, Hari Batik Nasional

Well, sudah sekian minggu sejak post terakhir. Lupa mengucapkan selamat Idul Fitri pula. Ya sudah, off to main topic.

Batik Indonesia

Besok (2 Oktober 2009), adalah hari dimana UNESCO menetapkan Batik sebagai warisan budaya Indonesia. Rencananya, UNESCO akan menyampaikan secara resmi batik sebagai warisan dari budaya Indonesia esok, di Abu Dhabi.

Sebenarnya, apakah itu batik? Menurut wikipedia.com, kata batik meruju pada teknik pebuatan corak, bisa menggunakan canting atau pun cap, yang kemudian dicelupkan kepada pewarna setelah sebelumnya diberikan Wax untuk menahan masuknya bahan pewarna pada bagian yang diinginkan.

Canting serta proses membatik

Saat ini batik telah ditemukan di berbagai negara di Asia. Namun, tetap, batik layak dikatakan sebagai warisan budaya kita karena konon, batik berkembang di Indonesia, dan berkat imigran asal Indonesialah, batik terdapat dimana-mana. Juga kita harus berterima kasih kepada pemimpin Orde Baru, Soeharto, yang memperkenalkan batik kepada dunia.

Kita merasa bangga bila kita memakai produk mahal seperti Dior, Armani, atau pun yang lainnya. Tapi terkadang kita malu untuk memakai batik. Hal itu amatlah disayangkan. Sudah seharusnya kita bangga mengenakan batik dalam kegiatan-kegiatan kita.

Diresmikannya batik sebagai warisan budaya seharusnya menjadi suatu bekal negara kita untuk terus mempertahankan serta melestarikan warisan budaya, entah dari perkembangan jaman, mau pun dari klaim negara lain.

Mari kita kenakan batik! Setidaknya tanggal 2 besok, sebagai wujud apresiasi kita terhadap budaya negeri kita tercinta. Kenali warisan budayamu, cintai warisan budayamu!